Dimmer adalah rangkaian elektronik yang memodifikasi bentuk sinyal ac murni menjadi sinyal terpotong-potong sehingga daya keluaran bisa diatur. Pemotongan sinyal ac ini berguna sebagai peredup lampu, memperlambat motor, mengatur pemanasan dan lainnya.
Dimmer yang lebih komplek menggunakan PWM sebagai pengendalinya. PWM bisa dihasilkan oleh rangkaian SCR, chip/IC PWM atau mikrokontroller. Dimmer PWM ini mampu menghasilkan tingkatan daya yang kecil, sehingga pengontrolan menjadi lebih presisi.
Dimmer PWM bisa dikategorikan menjadi dua macam yaitu :
- Penyalaan berdasarkan titik nol.
- Penyalaan bebas.
Penyalaan berdasarkan titik nol
Waktu penyalaan bergantung pada saat sinya menyentuh nilai nol. Maka dibutuhkan mekanisme untuk mendeteksi waktu sinyal tersebut bernilai 0.
Komponen SCR memiliki sifat forward blocking, forward conduction, dan reverse blocking, maka komponen ini cocok digunakan sebagai dimmer elektronik.
Rangkaian dimmer lampu ac yang memanfatkan sifat SCR:
Pada aplikasi dimmer digital, perlintasan titik nol harus dideteksi terlebih dahulu sebelum melakukan menyalaan, Pendeteksian nilai nol bisa dilakukan dengan rangkaian zero crossing detector / ZCD berikut :
Perancangan dimmer PWM mengikuti kaidah berikut:
- Waktu penyalaan, sinyal bolak-balik (AC) senantiasa bergerak naik dan turun, maka sinyal pengontrol PWM haruslah dimulai saat sinyal AC meninggalkan nilai nol
- Frekuensi AC, Sinyal pengontrol PWM juga harus memiliki frekuensi tepat dengan frekuensi sinyal AC (listrik)
Kendala membuat dimmer metode zero cross adalah :
- frekuensi ac 220v dari penyedia listrik seperti PLN bisa saja berubah-ubah. pada contoh dimmer lampu 220v, intensitas cahaya menjadi tidak konsisten. Untuk mengantisipasi ini sebaiknya dilakukan pengukuran frekuensi secara berkala.
- Sulit untuk sinkronisasi frekuensi jala listrik dengan frekuensi pengontrol, karena keterbatasan perhitungan digital, misalnya faktor pergeseran frekuensi akibat pembagian bilangan yang tidak sempurna. Sebagai contoh perangkat digital akan sulit mencapai frekuensi 50,00019 Hz.
- Memakai resources mikrokontroller seperti arduino untuk mendeteksi ZCD terus menerus.
- Jika ada kesalahan setting waktu penyalaan (program diinterupsi) maka beban seperti lampu akan berkedip.
- Pada duty cycle rendah, untuk dimmer lampu akan terlihat flicker karena perbandingan waktu on sangat kecil dibandingkan waktu off.
Rangkaian dimmer arduino dengan beban lampu:
Penampakan modul dimmer lampu:
Penghasil sinyal PWM yang favorit adalah arduino, karena mampu menghitung frekuensi dan melakukan penyesuaian apabila ada pergeseran frekuensi:
Sketch / koding dimmer lampu arduino
fitur:
- input zcd dari semua pin (tidak harus pin int0/pin 9 dan int1/pin 10)
- input kontrol berupa duty cycle (rentang 0.0 – 100.0 %)
#define PWM 9 //!!!Mega hanya pin 10-13. 50-53, 14-15, A8-A15 #define ZCD 10 // A0 = 14, A5 = 19 #define frekuensi 50 //50 Hz #define inputSerial 0 volatile uint16_t dutyCycle; #define maxDutyCycle ((16000000L / (2 * 1024L * frekuensi)) - 1) volatile intptr_t *portPWM; volatile uint32_t millisZCDSebelumnya; byte bitPWM; void setup() { Serial.begin(9600); Serial.println("Dimmer arduino"); Serial.println("https://www.project.semesin.com/"); Serial.println(); dutyCycle = 0; TCCR2A = _BV(WGM21); TCCR2B = _BV(CS22) | _BV(CS21) | _BV(CS20); OCR2A = maxDutyCycle; OCR2B = setDutyCycle(dutyCycle); TIMSK2 = _BV(OCIE2B); *digitalPinToPCMSK(ZCD) |= bit (digitalPinToPCMSKbit(ZCD)); PCIFR |= bit (digitalPinToPCICRbit(ZCD)); PCICR |= bit (digitalPinToPCICRbit(ZCD)); portPWM = (volatile intptr_t *) portOutputRegister(digitalPinToPort(PWM)); bitPWM = digitalPinToBitMask(PWM); pinMode(PWM, OUTPUT); } void loop() { #if inputSerial if (Serial.available()) { int data = Serial.parseInt(); dutyCycle = setDutyCycle(data); while(Serial.available()) { delay(2); Serial.read(); } } #else for (byte i = 20; i <= 100; i++) { dutyCycle = setDutyCycle(i); delay(20); } for (byte i = 99; i != 20; i--) { dutyCycle = setDutyCycle(i); delay(20); } #endif } uint16_t setDutyCycle(uint8_t dutyCycle) { return maxDutyCycle - (1.0 * dutyCycle / 100 * (maxDutyCycle - 1)) + 1; } #if defined(__AVR_ATmega328P__) # if ((ZCD >= 0) & (ZCD <= 7)) ISR (PCINT2_vect) # elif ((ZCD >= 8) & (ZCD <= 13)) ISR (PCINT0_vect) # elif ((ZCD >= 14) & (ZCD <= 19)) ISR (PCINT1_vect) # endif #elif defined(__AVR_ATmega2560__) # if ((ZCD >= 50) & (ZCD <= 53)) || ((ZCD >= 10) & (ZCD <= 13)) ISR (PCINT0_vect) # elif ((ZCD >= 14) & (ZCD <= 15)) ISR (PCINT1_vect) # elif ((ZCD >= A8) & (ZCD <= A15)) ISR (PCINT2_vect) # endif #endif { if(millisZCDSebelumnya < millis()) { millisZCDSebelumnya = millis() + 7; OCR2B = dutyCycle; TCNT2 = 0; } } ISR (TIMER2_COMPB_vect) { *portPWM |= bitPWM; delayMicroseconds(50); *portPWM &= ~bitPWM; }
Penyalaan bebas
Waktu penyalaan dimmer tidak dipengaruhi oleh nilai nol,
Rangkaian dimmer ac sederhana :
Sirkit melalui dioda disebut juga penyearah setengah gelombang, yang menghasilkan kondisi dimmer setengah terang. Rangkaian ini biasanya digunakan pada solder, heatgun untuk pemanasan awal.
Pengaturan dimmer PWM lebih diutamakan pada frekuensi PWM-nya. Dimmer lampu akan terlihat berkedip jika frekuensi tidak sama. Untuk mengatasi pemasalahan tersebut rangkaian peredup lampu (Dimmer) didesain dengan penggunaan frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi sinyal AC tanpa memperhatikan waktu nol dan nilai frekuensinya.
Sinyal PWM bisa diperoleh dari rangkaian pembangkit PWM (PWM generator) atau dari mikrokontroller seperti arduino. Aplikasi rangkaian dimmer lampu arduino (rangkaian dimmer arduino) bisa menggunakan perintah analogWrite().
Berikut komponen elektronika yang digunakan dalam perancangan dimmer PWM lampu 220v:
- Dioda 1N5408 4 buah
- Dioda 1N4007
- Dioda zener 10V
- Resistor 220 ohm 2 buah
- Resistor 330 ohm
- Resistor 68 Kohm
- Kapasitor 2.2 uH
- Optocoupler 4N35
- Mosfet IRF 830
- Lampu dan Fitting
Berikut skema rangkaian dimmer lampu dc/ac yang dikontrol PWM:
Trims Gan, saya mau coba yang elektronik ssajakarena mirah haha, terima kasih
cara mengendalikan level listrinya gimana ?
Level listrik (daya) diatur dengan
bernilai antara 0-100
dalam contoh diatas dutyCycle akan bergerak dari 0 ke 100 kemudian kembali ke 0 dan terus berulang
cara menghitung output dimmer biar tetap gimana kak? soalnya pada rangkaian yang saya buat output naik turun kak
Dimmer adalah sebuah rangkaian driver, jika input dibuat tetap maka output juga akan tetap
untuk menghitungkan cukup digunakan sensor tegangan atau multi/avo tester
output naik turun (asumsi rangkaian dimmer open loop pada 50Hz):
* inputnya juga naik dan turun
* pendeteksian zero cross tidak tepat
* pendeteksian zero cross lambat sehingga terjadi miss
* beban lebih besar dari pada kapasitas dimmer
Untuk jenis lampu yang digunakan apa bisa lampu apapun kak? Karena saya coba memakai lampu TL T5 16w tidak ada respon sama sekali ?
Apa karena saat masih upload program saya sudah menyambungkan ke arus ac nya?
Mohon pencerahan, saya pemula di dunia elektronik
Lampu TL menggunakan ballast yaitu komponen yang difungsikan untuk memberikan kejut di awal dan menurunkan tegangan jika lampu sudah hidup.
artinya lampu tl sudah punya pengatur tegangan sendiri di dalamnya.
Kak, ada referensi video ga ? saya sudah coba sesuai dengan instruksi penyalaan berdasarkan titik 0, belum bisa juga..
videonya belum ada
Nanya gan… kalo plc bisa ga ..? trims
plc (Programmable logic controller) apa pic (microchip cpu), tapi dua-duanya bisa dimmable
fungsi pin PWM pada modul dimmer ini apa kak ?
‘pin PWM pada modul’ berfungsi sebagai input dalam bentuk sinyal PWM
Klo untuk motor 500 watt perlu tambahan pak?
arus start motor 500watt kira-kira 6A, dengan nominal 2-3A
sedangkan kemampuan BT136 arus puncak 25A dan arus nominal 4A,
secara teori masih sanggup.
apakah lampu2 LED di rumah bisa diatur intesitas cahayanya seperti ini pa? atau harus lampu khusus dimmer?
Tidak semua lampu lED, hanya yang dimmable saja
Gan ada ga rangkaian kit sederhana untuk motor treadmill dgn tegangan 220 v DC , 500 Watt thanks?
Output PWM dari rangkaian ini/modul arduino bisa dikombinasikan dengan SSR (500w pake yang 6A)
apakah bisa mengendalikan kecerahan lampu atau dinamo dc dipadukan dengan remot infrared (remot tv) kak??
Keluaran PWM bisa dijadikan pengontrol kecerahan lampu/kecepatan motor dengan driver yang sesuai.
penggunaan remot infrared (remot tv) juga bisa dijadikan input bagi kontroller (mis arduino)
Kak, klau dimer buat ngatur kecepatan motor pompa air, nnti pompa airnya tetep bisa nyedot air nggak?
Dalam kondisi ideal, pompa air tetap bisa nyedot air
tapi dalam praktek ada faktor lain yang mempengaruhinya, seperti gravitasi, tekanan, massa jenis fluida, efesiensi motor dll
Kalo misalkan di pakai buat mengatur kecepatan motor 1 pasha bisa gak bang?
mas kok programnya masih error ya?
Program ini sudah di uji dan berjalan sesuai deskripsi
kalo ada error, tolong dijelaskan lebih rinci
dari hasil percobaan diatas, tidak terjadi apa apa dengan lampu, bagaimana solusinya, apa karna pwm atau zero crossnya?
Kalo ada avo/multi tester, coba cek output zcd dan pwm
Knapa sya mencoba pake dimmer untuk membuat pemanas stop kontaknya slalu terbakar.
Penyebab stop kontak menjadi panas:
koreksi, dengan modul dimmer robotdyn dan pada dasarnya dimmer AC220V menggunakan metode phase shifting ya bukan pwm 🙂
AC dimmer sebetulnya sangat komplek pembahasannya dibandingkan dc dimmer (chopper)
seperti modul dimmer Robotdyn ini dengan solid state triac/thyristor lebih dikhususkan untuk beban leading (non induktif) yang di istilahkan forward-phase control (FPC) dimmers.
namun penggunaan umum lebih dikenal dengan ‘modul ac pwm’.
Kapasitornya dimana yaa? Di rangkaian ada capasitor di module gada? Sama beberapa juga gada? Ane bingung jadinya. Maaf pemula
di halaman ini ada dua topik
kalo pake modul berarti menggunakan metode zcd (penyalaan berdasarkan titik nol)
sedangkan
rangkaian yang menggunakan kapasitor dimaksud itu adalah pwm dengan penyalaan bebas
bro saya pakai 6 lampu pijar 100watt dengan 2 motor menggunakan 8 dimmer dalam 1 Arduino mega 2560 dan memakai 6 sensor dht22 ,tetapi kendalanya outputnya mati ketika memasang sensor ,apakah ada yg tidak sinskron ? mohon pencerahannnya
Belum bisa dianalisa kendalanya,
coba step by step dulu
Untuk modul dimmer ini apakah pada arduino sudah ada library nya? apa harus download dulu
Terimakasih..
Koding di halaman ini tidak menggunakan library
untuk library dimmer sendiri sudah banyak yang publish, tapi saya juga ngga tau mana yang cocok dengan board ac light dimmer
Apakah dimer ac ini bosa untk alat terapi bio energi listrik
tidak dianjurkan karena terhubung ke listrik langsung
#if defined(__AVR_ATmega328P__)
# if ((ZCD >= 0) & (ZCD = 8) & (ZCD = 14) & (ZCD <= 19))
ISR (PCINT1_vect)
# endif
#endif
bro kok gua dibagiian ini ada yang error ya?
error nya gini bro
sketch_may10b:52: error: expected unqualified-id before '{' token
{
^
exit status 1
expected unqualified-id before '{' token
coba dikirim hasil modifikasinya, sepertinya berhubungan dengan baris sebelum dan sesudahnya
mau tanya gan, untuk kontrol paa heater menggunakan modul itu bisa?
Bisa, perhatikan kapasitas daya-nya
kang mau tanya, apakah bisa kalau kita ingin mengontrol elemen pemanas dengan modul dimmer seperti diatas ? dan elemen pemanas seperti apa yang mas rekomendasikan ? (elemen pemanasnya akan digunakan untuk di oven)
bisa
lampu pjar dan pemanas (elemen) merupakan beban yang bersifat resistif
umumnya pemanas terbuat dari kawat nikelin, bentuk-nya bisa macam-maca (form mica, tubular dll),
penggunaan dimmer – pemanas => mesti sesuai dengan kapasitas (misal pemanas 2000w mesti penggunakan driver yang lebih besar dari
2000w)
bro mau nanya
kalau dari rangkaian ini gw ganti lampunya dengan motor ac, motor exhaust fan bisa ga ya?
atau harus ditambahin sesuatu kayak snubber circuit gitu atau?
[teori]
‘Motor’ bersifat induktif sehingga switching-nya sebaiknya menggunakan snubber
‘motor ac’ bergerak berdasarkan frekuensi sehingga penggunaannya harus berbasis frekuensi
kode yang di atas itu untuk penyalaan berdasarkan titik nol atau penyalaan bebas gan?
penyalaan berdasarkan titik nol, karena menggunakan input zcd sebagai trigger
Gan, kenapa saat saya compile dengan Board arduino Mega 2560 terdapat eror, sedangkan jika saya compile dengan board arduino uno tidak ada masalah.
Pesan Error Seperti ini :
Arduino: 1.8.9 (Windows 10), Board: “Arduino/Genuino Mega or Mega 2560, ATmega2560 (Mega 2560)”
Build options changed, rebuilding all
sketch_jun27a:53:1: error: expected unqualified-id before ‘{‘ token
{
^
exit status 1
expected unqualified-id before ‘{‘ token
Kalo pake selain uno mesti sesuaikn pcint-nya secara manual
mas kalo input nya menggunakan keypad gimana ya mas?
bisa misalnya sebagai input bagi variabel ‘dutyCycle’
bang mau nanya. ini modul nya ngatur tegangan nya apa frekuensi? soal nya pas saya ukur di pin load 220 volt
tegangan dikontrol PWM (pulse with modulation) yang didalamnya ada duty cycle
keluarannya tegangan efektif 0-220v(max)
bang, bagaimana mengatur nilai pwmnya dengan menggunakan keypad. soalnya saya bingung karena ada variabel i nya kemudian berpengaruh tidak apabila kita tidak menggunakan pin zero cross?
ganti saja i dengan nilai/variabel yang diinginkan
zcd punya peran pada Penyalaan berdasarkan titik nol, tanpa zcd (misal pada koding dihalaman ini) maka trigger-nya tidak terpicu
Bang ini harusnya outputnya gimana ya? apakah lampu dari tingkat kecerahan 1 ke 100 udah itu dari tingkat kecrahan 99 ke 0?
apakah saya salah memilih lampu? lampu jenis apa yang abang sarankan?
Soalnya saya nyoba dan berhasil kompile namun tidak ada reaksi apa2 di lampu saya dan wiring pun sudah sesuai diagram di web ini
untuk lampu saya menggunakan bohlam myled 5W
biasanya led 220v punya regulator tegangan sendiri di dalamnya (non dimmable)
percobaan rangkaian meggunakan lampu pijar
mau tanya di atas ada #define ZCD di pin 10 namun ada keterangan (A0=14 dan A5=15) maksudnya apa ya mas bagian yang di kurungi?
bisa bernilai 0-19 (dimana A0 –analog pin 0– sama dengan 14) untuk mempermudah menentukan nomor interupsi pcint-nya
berarti kita tidak bisa menggunakan pin A0 dan A5 untuk ke 2 kalinya dong. misalnya kita sudah deklarasikan pin A0=14 dan A5=15 berarti apabila kita ingin menggunakan pin tersebut untuk sensor maka tidak bisa ya gan? lalu akibatnya apa gan apabila digunakan untuk fungsi lain?
bukan begitu
untuk keperluan dimmer, perlu 2 pin (dalam skema menggunakan pin 9 dan 10, yang lainnya bisa digunakan untuk keperluan lain
Kalau cara mengetahui yang mana lampu yang dimmable dan yang mana yang non dimmable bagaimana caranya ya Bang?
biasanya diberi keterangan di box saat pembelian
Maaf, saya baru mecoba lagi Bang dengan bohlam yang dimmable namun masih belum bisa (setelah kode diupload ke arduino uno lampu tetap dalam keadaan mati), Apa yang harus saya lakukan ya Bang?
kode sudah diupdate agar semua pin arduino uno bisa digunakan sebagai input zcd dan output pwm
Mas. Mohon penjelasan codingnya yg lbih detail. Trmakasih
Langsung praktek saja, untuk teori bahasa pemrograman bisa di cari referensi lain.
permisi mas, kalau mau mengendalikan dimmer menggunakan lampu (pemanas) dengan input dari sensor suhu (DHT11).
dimmer nya kan dari 0-128 mas, misalkan ;
if suhu 28 then dimmer = 30,
if suhu 30 then dimmer = 90,
if suhu 32 then dimmer = 120.
supaya otomatis, gimana tu mas . .
mohon, penjelasannya mas, trims . . .
dimmer = suhu * ((120-30)/(32-28)) - 600;
kalau di arduino IDE
dimmer = map(suhu, 28, 32, 30, 120);
Bang, ini kenapa yak ? pas saya coba complie sketch code nya error di bagian ini
ISR (TIMER2_COMPB_vect)
bunyinya gini
dimmer_ac:77: error: expected constructor, destructor, or type conversion before ‘(‘ token
ISR (TIMER2_COMPB_vect)
^
dimmer_ac:83: error: expected declaration before ‘}’ token
}
^
exit status 1
expected constructor, destructor, or type conversion before ‘(‘ token
kode ini khusus untuk arduino uno
[update] sketch sudah disesuaikan untuk bekerja pada arduino mega (hanya pin 10-13. 50-53, 14-15, A8-A15)
bang, kalo beban nya pake motor induksi 1phase 0.38kw, apa yang perlu diubah bang?
sesuaikan kapasitas driver akhir pwm dan tambahkan rangkaian snubber
Salam kenal Mas,
Bagaimana jika pengaturan dg sms?
kombinasikan saja dengan fungsi readsms(), variabel yang bisa diatur seperti duty cycle, frekuensi
Jika dimmer dc 12-40 v, di berikan tegangan input diatas 40 v dc ada pengaruhnya ga mas? Trimakasih sebelumnya.
secara teori, ada ‘komponen’ dimmer yang akan jebol jika lebih dari rating-nya
Permisi bang, mau bertanya. Saya sedang meneliti tentang FPC dimmer. Apakah ada referensi yang membahas lebih rinci tentang FPC dimmer ini bang ? Mohon pencerahannya. Terima kasih sebelumnya
dimmer leading edge / forward phase control adalah tipe dimmer untuk beban yang umum, saya rasa sudah banyak yang bahas
kalo di artikel ini hanya teori aplikatif untuk arduino
Untuk pin ZCD dan PWM nya pada arduino mega bisa ditaruh di pin mana saja?
ZCD hanya pada pin yang memiliki fitur PCINT / pin change interrupt
PWM hanya pada pin yang terhubung ke salah satu timer
kak, kalo kita hanya menggunakan pin pwm nya saja tanpa menggunakan pin zcd-nya apakah bisa digunakan untuk membuat dimmer ac kak? kalo bisa bagaimana caranya? teimakasih…
Bisa, hanya saja perlu percobaan-percobaan untuk mendapatkan hasil yang maksimal
caranya cukup dengan
analogWrite(pinPWM, 120);
semisal penginnya di start pada 90 derajat awalannya saja bagaimana gan?
dutyCycle = setDutyCycle(50);
50 % = 90°
kalau kontrol motor ac kiri dan kanan menggunakan scr apa bisa
kecepatannya bisa di atur dengan dimmer (scr) sedangkan arahnya bisa diatur dengan switcher
Kalau mengunakan PWM raspberry Apakah bisa? bagaimana cara untuk mendeteksi zero crossing detektor nya?
Raspberry bisa menghasilkan sinyal PWM (dengan library yang sesuai)
sinyal zero cross berupa digital 0v dan 3.3/5V, pembacaannya sama seperti sinyal digital biasa
catatan : timing raspberry kurang stabil untuk kontrol perangkat seperti PWM
kalau pakai arduino mega dan diganti pin di timer 3 pin digital 2 untuk ZCD dan pin 3 untuk PWM. Berarti coding yang diubah bagian mana saja ya? Terimakasih
pin pwm timer 3 boleh di pin digital 2,3,4
zcd di mega hanya pada batas pin-pin ini:
# if ((ZCD >= 50) & (ZCD <= 53)) || ((ZCD >= 10) & (ZCD <= 13)) # elif ((ZCD >= 14) & (ZCD <= 15)) # elif ((ZCD >= A8) & (ZCD <= A15))
Pak mau nyanya, kalo modul robotdyn tersebut tidak dipakai pin zero cross nya apa masih bisa mengatur intensitas lampu 220v dengan pin Pwm saja ?
terjadi flicker atau cahanyanya tidak stabil karena modul tersebut menggunakan triac (metode trigger, bukan on-ff seperti pwm umumnya)
Saya menggunakan atmega8535 , bingung bagaimana cara memprogram pin zero crossing nya, saya cari cari tidak ada yang buat tutorial nya …
Yang ada hanya zero crossing pada arduino…
Mungkin bisa bantu saya bagaimana cara memprogram zero crossing pada atmega8535..
pelajari interupsi
mas mau tanya, kalo load nya tidak pake lampu dan diganti elemen pemanas 220VAC 60Watt bisa nggak ya,
bisa,
cat: perhatikan kapasitas dayanya
Kalau dimmer khusus untuk lampu LED bulb apakah ada ?
Terima kasih
sepertinya ngga ada, karena led bulb (umum dpasaran) punya regulator sendiri
yang bisa dilakukan : gunakan led bulb yang ada fitur ‘dimmable’
Mas mau tanya kalo di modifikasi i nya pakai inputan keypad. Jadi perubahan rpmnya gak otomatis tapi dibuat inputan apa aja mas bagian yg harus di partisi dari program di atas
tambahkan kode input keypad kemudian :
jika input keypad = iii
maka kode panggilnya
setDutyCycle(iii);
Mau tanya, kalo kita mengubah i nya nilai tetap gitu cuma 100. Apakah putarannya bakal tetap 100 gak berubah ubah gitu?
i=100 hanya mengatur duty cycle si PWM
kalo kecepatan motor akan juga bergantung pada faktor beban dan seterusnya
Assalamualaiku bang, di ac light dimmer kan bang ada ac input dan load buat kelampu bebannya kalo misalnya kta ngasih saklar untuk ngasih Sumber PLN keload utk kelampu tu bisa gak bang… dan bisa rusak gak bang ac light dimernya,masalah kta kasih suplly keload utk lampunya bang ibaratkan lansung menghidupkan lampu
kurang paham maksud nya
saya coba tebak: sumber untuk lampu ada 2 (1) pwm dan (2) langsung
:: sebaiknya gunakan saklar SPDT atau DPDT
Mas,.. kalau input PWM nya dari kalkulasi energy meter bisa ngak mas,..
Rencana saya untuk bikin diversion load ke dimmer ini,.. ( buangan kelebihan daya dari inverter grid tie).
Jadi,.. kelebihan daya akan di baca oleh energy meter,(daya yang dihasilkan inverter di kurang beban pemakaian) kemudian kelebihan itu akan di buang memelalui load dimmer ini..
Bisa ngak mas..??
bisa saja,
dengan catatan khusus penyalaan zcd mesti di kalkulasi dulu duty cyclenya (karena tidak linear)
klau mau dijadiin daftar pustaka gimana caranya mas
https://www.project.semesin.com/2018/05/01/dimmer-pwm-arduino/, diakses pada tanggal 19 Oktober 2020 pukul 08.00 WIB.
perimisi mau tanya mas ini ada video tutorialnya ngga ya mas?, terima kasih mas
belum ada untuk contoh sketch ini
Mas, untuk digunakan pada Kompresor Air Conditioner bisa atau tidak ya?
bisa digunakan jika motor kompresor langsung di drive dengan ‘dimmer pwm arduino’
mas sdh sy coba menggunakan arduino mega. tp hasil msh kedip2. waktu off lbih lama. konfigurasi pin yg digunakan PWM = A8, ZCD = 10 dan pin pembacaan sensor = A1. apakah konfigurasi pin mempengaruhi mas ?
kedip bisa terjadi karena pembacaan zcd belum tepat